Selamat Datang di Website Resmi Pemerintah Desa Pecabean Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

Artikel

Asal Usul Desa Pecabean

09 Agustus 2025 16:33:30  August Budiman  119 Kali Dibaca 

DESA Pecabean Kecamatan Pangkah merupakan desa yang sebagian besar wilayahnya berupa sawah pertanian. Produksi pertanian daerah ini didominasi sayuran, padi, dan palawija. Pada masa awal berdirinya desa tersebut, tanah yang subur menjadikan sangat cocok untuk

tanaman sayuran.

Jenis sayuran yang paling banyak ditanam adalah cabai, lombok,

terong, kacang panjang dan lainnya. Dominasi tanaman cabai (dalam bahasa Jawa " cabe) dan hasil panenan melimpah, konon yang menjadikan desa ini disebut dengan Desa Pecabean.

Penamaan desa tersebut kali pertama diberikan oleh Kiai Djinten. Hal itu karena produksi cabai wilayah tersebut berlimpah dan jumlahnya juga cukup besar.

Kiai Djinten merupakan tokoh penyebar Agama Islam di daerah Kabupaten Tegal, dengan wilayah penyebaran dari desa-desa di Kecamatan Pangkah, Tarub, Adiwerna dan Talang. (okasi bermukimnya di Desa Balamoa Kecamatan Pangkah. Kiai Djinten mendirikan pesantren yang bukan saja mengajarkan ilmu agama dan

Al qur’an, tetapi juga ilmu pertanian. Sektor pertanian menjadi media yang cukup efektif untuk mendekati masyarakat. Terlebih, daerah yang jadi sasaran pencerahannya adalah kawasan pertanian, seperti Balamoa, Kalikangkung, Jatirawa, Pecabean, Bedug, Pegirikan, Pekiringan, Tembok, Tarub dan lainnya. Daerah-daerah tersebut menjadi sentral produksi pertanian. Tak heran, jika beliau memberi nama Pecabean yang dimaksudkan sebagai desa dengan produksi cabai terbanyak.

Kepiawaian Kiai Djinten pada bidang pertanian cukup memikat banyak kalangan. Terlebih pemahaman agamanya sangat dalam. Bergelut di sektor pertanian membuat dia hidup sederhana. Karenya banyak murid yang berguru kepadanya termasuk Pangeran Benowo yang pada akhirnya Pangeran Benowo menggantikan Kiai Djinten untuk menyebarkan Agama Islam di Balmoa yang terkenal dengan nama Ki Benawi. Kiai Djinten juga dikenal di daerah Tembok uwung, sehingga kedatangannya ke Tembok (uwung untuk meyebarkan Agama Islam disambut gembira oleh penduduk. Akhirnya Kiai Djinten memutuskan untuk tinggal di Tembok (uwung sampai meninggal.

Makamnya dibuat lebih tinggi dengan makam yang lain dan berundak-undak sehingga Kiai Djinten terkenal dengan sebutan Mbah Undagan atau Mbah Dagan.

Dari penyebaran Islam oleh Mbah Dagan ini melahirkan banyak kiai dan ulama di Kabupaten Tegal.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Peta Desa

 Menu Kategori

 Statistik

 Arsip Artikel

09 Agustus 2025 | 41 Kali
Gerbang NU Desa Pecabean
09 Agustus 2025 | 106 Kali
Masa Jabatan Kades Diperpanjang
09 Agustus 2025 | 119 Kali
Asal Usul Desa Pecabean
09 Agustus 2025 | 119 Kali
Asal Usul Desa Pecabean
09 Agustus 2025 | 106 Kali
Masa Jabatan Kades Diperpanjang
09 Agustus 2025 | 41 Kali
Gerbang NU Desa Pecabean
09 Agustus 2025 | 119 Kali
Asal Usul Desa Pecabean
09 Agustus 2025 | 106 Kali
Masa Jabatan Kades Diperpanjang
09 Agustus 2025 | 41 Kali
Gerbang NU Desa Pecabean

 Agenda

Belum ada agenda

 Sinergi Program

 Pemerintah Desa

 Komentar

 Media Sosial

 kantor Desa

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:11
    Kemarin:39
    Total Pengunjung:4.524
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:192.168.123.101
    Browser:Mozilla 5.0